JAKARTA Cilacap News Mudik menggunakan kereta api, bus, atau sepeda motor, sudah biasa, bagaimana jika mudik menggunakan Bajaj?
Mulyono
(53) merupakan salah satu warga Jakarta yang akan pulang kampung
menggunakan Bajaj pada menjelang Idul Fitri 1433 H nanti. Mulyono tidak
sendiri, ada beberapa warga lain yang juga mudik menggunakan Bajaj. Saat
mudik, mereka biasanya konvoi karena bertujuan sama.
“Biasanya
ramai yang mudik dengan Bajaj. Bisa sampai 20 lebih,” sebut Mulyono,
warga Jalan Bangka XI, Pela Mampang, Jakarta Selatan,
Rombongan
Mulyono akan mudik ke daerah Tegal. Mereka akan berangkat H-5 Lebaran.
Berbagai persiapan dilakukan untuk menempuh perjalanan jauh itu, di
antaranya memodifikasi kendaraan roda tiga itu di sebuah bengkel di
Jalan Bangka XI.
Alasan Mulyono, mudik dengan Bajaj irit biaya.
“Naik bus kan penuh dan susah nunggunya waktu arus mudik Lebaran. Pulang
juga susah kendaraannya,” tambah Mulyono.
Mulyono mengaku
senang, ketika sampai di kampung halamannya, reaksi masyarakat, terutama
anak-anak, senang dengan Bajajnya. Maklum di Tegal tidak ada Bajaj.
“Banyak yang nyambut dan pasti bilangnya ini toh Bajaj Bajuri,” cetus Mulyono sambil tertawa.
Meski begitu, touring dengan Bajaj bukan tidak ada kendala, apalagi harus berhadapan dengan polisi.
“Sudah
biasa kalau harus berhadapan dengan polisi. Itu ujung-ujungnya pasti
minta duit. Ada yang Rp20 ribu, Rp30 ribu. Bahkan bisa sampai Rp50
ribu,” keluh pria yang sudah memiliki tujuh cucu
(okzone)
|
Upcoming
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Your Link Here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARIAN CILACAP
BERITA SEPUTAR CILACAP
KIRIMKAN KOMENTAR ANDA