PURWOREJO (Cilacap news)
- Aris Riyanto (32) warga RT 01 RW 01 Desa Ganggeng Kecamatan Purworejo
Kabupaten Purworejo menderita karena penyakit kanker tulang (Osteo
sarkoma). Paha kaki kiri membesar dengan lingkar mencapai 80 sentimeter,
sehingga tidak bisa lagi bekerja menjadi tulang punggung keluarga.
Penyakit tersebut diderita Aris sejak tujuh tahun lalu. “Saat tahun 2005 dan masih bekerja di Bekasi, muncul benjolan pada paha bawah dekat lutut dan terus membesar,” ujarnya kepada KR, Minggu (29/7).
Lelaki tersebut menjalani pengobatan di RS Mitra Bekasi dan didiagnosa menderita TBC tulang. Aris menjalani operasi, namun bukan pengangkatan benjolan dan hanya penyedotan cairan di dalamnya. Sepulang operasi, muncul benjolan dan tumbuh semakin besar.
Aris kemudian pulang ke Purworejo dan memeriksakan penyakitnya ke RSUD Saras Husada Purworejo dan disarankan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Dokter di Sardjito mendiagnosa Aris menderika kanker tulang dan harus diamputasi. Namun, Aris tidak mau kehilangan kakinya.
Kebingungan melihat paha yang semakin besar, Aris pergi ke RSCM Jakarta untuk memeriksakan diri pada ahli di rumah sakit itu. “Saya diperiksa dan dokter kembali menyatakan saya kena kanker tulang, sarannya diamputasi sampai pangkal paha, saya tidak mau kehilangan kaki. Takut amputasi jadi sakitnya dibiarkan saja sambil berharap ada bantuan untuk menyembuhkan kaki tanpa harus amputasi,” ungkapnya. (Jas)
|
Penyakit tersebut diderita Aris sejak tujuh tahun lalu. “Saat tahun 2005 dan masih bekerja di Bekasi, muncul benjolan pada paha bawah dekat lutut dan terus membesar,” ujarnya kepada KR, Minggu (29/7).
Lelaki tersebut menjalani pengobatan di RS Mitra Bekasi dan didiagnosa menderita TBC tulang. Aris menjalani operasi, namun bukan pengangkatan benjolan dan hanya penyedotan cairan di dalamnya. Sepulang operasi, muncul benjolan dan tumbuh semakin besar.
Aris kemudian pulang ke Purworejo dan memeriksakan penyakitnya ke RSUD Saras Husada Purworejo dan disarankan datang ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Dokter di Sardjito mendiagnosa Aris menderika kanker tulang dan harus diamputasi. Namun, Aris tidak mau kehilangan kakinya.
Kebingungan melihat paha yang semakin besar, Aris pergi ke RSCM Jakarta untuk memeriksakan diri pada ahli di rumah sakit itu. “Saya diperiksa dan dokter kembali menyatakan saya kena kanker tulang, sarannya diamputasi sampai pangkal paha, saya tidak mau kehilangan kaki. Takut amputasi jadi sakitnya dibiarkan saja sambil berharap ada bantuan untuk menyembuhkan kaki tanpa harus amputasi,” ungkapnya. (Jas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARIAN CILACAP
BERITA SEPUTAR CILACAP
KIRIMKAN KOMENTAR ANDA